“Aksi unjuk rasa AP2AN menuai keprihatinan masyarakat”

POLSUSWASKIANA – SUMUT, Dairi. Aksi unjuk rasa Aliansi Pemantau Pengguna Anggaran Negara (AP2AN) di depan Kantor Bupati Dairi pada Rabu menuai keprihatinan masyarakat. Pada aksi unjuk rasa yang dilakukan AP2AN pada Rabu lalu, 25/1/2023 AP2AN menyalahkan Dirut RSUD Sidikalang dan Bupati Dairi DR Edy Berutu pasca meninggalnya bayi dalam kandungan di RSUD Sidikalang akibat kelalaian dokter ES yang mengabaikan pemberitahuan dari RSUD dan meninggalkan tugas tanpa ijin, hingga ibu si bayi tidak mendapat penganan medis yang mengakibatkan bayinya meninggal dunia. Dokter ES sebagai satu satunya dokter spesialis kandungan di RSUD Sidikalang yang juga sebagai dokter Penanggung jawab pasien diketahui sibuk membela teman seprofesinya dr spesialis anak yang kontraknya tidak diperpanjang oleh RSUD Sidikalang, kemudian ikut dalam Rapat Dengar Pendapat di gedung DPRD Dairi tanpa ijin atasan, sementara ibu dan bayi tersebut sedang butuh penanganan di RSUD sidikalang. Akibat terlambat ditangani bayi tersebut meninggal dunia.

Menanggapi kejadian tersebut AP2AN melakukan unjuk rasa menuntut Edy Berutu mencopot Dirut RSUD Sidikalang. AP2AN juga menyalahkan Bupati Dairi akan kejadian tersebut karena dinilai terlalu lama mengambil keputusan.

“Saya anggap itu hanya provokasi dan cari panggung aja, sarat kepentingan itu.! Udah jelas si dokternya yang lalai meninggalkan tugas, kok Bupati pula yang disalahkan.? Memangnya Bupati bisa mengikuti dan mengawasi semua pegawai ASN Dairi satu per satu?, kan tidak.” ujar Berampu pemilik warkop diseputaran gedung djauli Manik menilai aksi unjuk rasa tersebut kepada awak media. Berampu juga menyayangkan aksi AP2AN tersebut melihat dimana kearifan lokal Dairi untuk hormat pada orang tua dan pimpinan telah hilang lewat cara cara unjukrasa yang dilakukan oleh AP2AN tersebut.

DR. HC Abdul Angkat juga sangat menyayangkan kejadian tersebut. Yang mana menurut Abdul Angkat cara dan ucapan yang dilakukan AP2AN dinilai sangat melecehkan bupati Dairi sebagai orang nomor 1 di Kabupaten Dairi. Hal itu dinilai tidak pantas dilakukan oleh AP2AN dan salah satu LSM sebagai sebuah aliansi dan lembaga yang mengatas namakan masyarakat Dairi. “Semua sudah ada prosedur dan tatanannya. Mengapa mereka menuntut Bupati.? Dalam hal ini sudah jelas ini kelalaian dr. ES sebagai dokter Penanggung jawab pasien yang meninggalkan tugas. Kenapa mereka menuntut tanggung jawab dr.ES kepada Bupati dan malah meminta agar Dirut RSUD diganti?. Sumpah dokter yang diucapkannya bagaimana?” ujar Abdul Angkat setengah bertanya dan mengkhawatirkan kalau masalah ini sedang ditunggangi untuk cari panggung dan sarat kepentingan.

Demikian juga orasi salah seorang ketua sebuah lembaga masyarakat yang mengatas namakan kehadirannya atas dasar kemanusiaan pada saat unjuk rasa dikritik tajam oleh salah seorang masyarakat yang hadir saat unjuk rasa berlangsung namun tidak ingin disebut namanya. ” Alah demi kemanusiaan katanya, mereka gk ingat waktu mereka ditangkap polisi karena memukuli orang tua dulu.?! Kepentingan dan cari panggung aja nya semua itu.!” ujar masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya dengan sedikit sinis menyebut salah seorang ketua sebuah lembaga masyarakat yang ikut ikutan terlibat dan berorasi dalam aksi unjuk rasa AP2AN tersebut. (Mula)

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER