LEBAK-POLSUSWASKIANA. Sehari setelah Pelaporan Keberadaan Sah MAKODA PKRI Lebak kepada Instansi Kecamatan juga TNI dan POLRI. H Dayat secara langsung menyatakan melalui telp Bahwa Untuk Bentuk Korupsi dan Kolusi saya nyatakan harus dihapuskan di muka bumi Wanasalam Lebak. Sebab telah sangat menyakiti hati masyarakat terutama Penggarap Lahan Garapan.
Mendengar kabar bahwa ada intimidasi dan Penodongan di tahun 1994 membuktikan bahwa penggarap mendapatkan diskriminasi dan kejahatan untuk dipaksa melepaskan lahan garapan nya.
Hasil pertemuan dengan para penggarap ternyata mereka ditodong dan dipaksa untuk menandatangani kerat putih kosong, namun menghadapi todongan juga paksaan kekerasan itu mereka tetap tabah dan menolak untuk menandatangani pelepasan hak lahan garapan.
Anehnya lagi masuknya alat berat ke desa Suka Tani tanpa alas hak atau pernyataan Bupati atau Juga Kades yang ditemui menyatakan bahwa tidak tahu menahu akan alat berat itu, menjadi Ketua MAKODA PKRI Lebak berang dan siap perang dengan kezholiman ini. Kita ingin pemimpin yang hebat untuk masa depan Penerus dan generasi penerus selanjutnya.
H Dayat yang didampingi Bendahara juga Ketua Umum Pendiri Totop Troitua CEJ CBJ ST MH (PPRA60/2019) merasa kecewa jika KAPOLRI dan KAPOLDA juga KAPOLRES Lebak hanya diam dan mengganggap permasalahan Rakyat kecil adalah bukan hal utama tugas kepolisian sebagai pelindung pengayom dan pelayan.
Kita tunggu jawaban Kapolda dan Kapolres Lebak juga Kejaksaan Negeri Lebak akan laporan masyarakat yang masuk melalui Lembaga MB PKRI CADSENA.
Rep/Rohim.