POLSUSWASKIANA – RIAU, Dumai, 2/11/2022, PT, Envitec Multi Indonesia di Kelurahan Selinsing Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai menelan 2, orang korban jiwa pada (29/10/2022), sekitar pukul 09,45, WIB,
Pada Rabu,,2/11/2022 Awak media langsung menemui keluarga korban di perumahan komplek Dumai baru, keluarga korban membenarkan ada nya musibah anak nya Bernama,M Irvan Ramadan, umur,24 THN,yang bekerja di perusahaan PT, Envitec multi Indonesia, tepat nya pada hari Sabtu ada seseorang teman korban tlpn bahwa M Irvan Ramadan,meninggal dunia di tempat kerja saat itu lebih kurang jam,11, pagi,
Kemudian sekira jam,5,sore pihak perusahaan menghubung orang tua Irvan bahwa ada kecelakaan anak Ibuk sekarang kami bawa ke rumah sakit nanti saya jemput Ibuk untuk melihat anak di rumah sakit Ujang dari pihak perusahaan itu,
Setelah itu pihak perusahaan menjemputnya orang’tua korban di bawa ke rumah sakit sesampainya di rumah sakit barulah orang tua korban tau bahwa anaknya telah meninggal dunia,
Eksiden meledak tanki penampungan limbah B3 menelan korban jiwa PT Envitec di Kelurahan Selinsing Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai, meledak pada Sabtu,(29/10/2022), sekitar pukul 09.00 WIB,”
Menurut keterangan dari seseorang karyawan PT Envitec Multi Indonesia yang tidak mau di sebut nama nya, Bukan kali ini saja dalam tahun 2022 ini sudah 2 kali kejadian tapi tidak memakan korban jiwa hanya luka” dan ada yang putus jari tangan nya.
Terkait penyebab meledaknya saya tidak mengetahui ujar nya,
Awak media mencoba menemuiĀ Pihak PT Envitec Multi Indonesia di kantor nya konfirmasi terkait kejadian tersebut. Sayang nya pihak perusahaan tidak berada di tempat, setelah itu awak media menghubungi nya lewat tlpn beliau menyampaikan nanti kita jumpa ujarnya
Sayangnya setelah itu di hubungi malah direjeck, Di harap kepada pihak yang berwenang dalam hal kejadian di perusahaan ini untuk di tindaklanjuti di duga k3 menurut Nara sumber bahwa bernama mester LAN sebagai tenaga ahli pemasangan alat untuk pengolola limbah B3 di perusahaan itu di duga di pasang tidak sesuai dengan Sop setandar perusahaan, ini bisa memakan korban lebih banyak lagi memakan korban jiwa
Apa lagi pihak perusahaan tidak terbuka untuk konferensi sesuai dengan UU no 14 THN 2008, tentang keterbukaan informasi publikasi sehingga di terbitkan Berita ini
( AN)