KALTIM-POLSUSWASKIANA._*”Penuturan kalimat yang lembut dan santun oleh Suku Anak Dalam yang tidak sekolah, yang tersusun baik, disampaikan kepada TNI dan Polri yang siap Menggusur dan mengusir mereka dari tanah yang sudah ditempati sejak Leluhur mereka”.*_

_*”Kami tak punya tanah”.*_
_*”Kami tak punya lahan untuk diolah menjadi sumber kehidupan kami”.*_
_*”Dan kami tak punya penghasilan untuk keluarga kami”.*_
_*”Lalu kami pribumi akan tinggal dimana, dan siapa yang akan menanggung beban kehidupan kami Pak”..???!!!.*_

Dasar dan pemaknaan kalimat yang tidak dimiliki oleh kita yang berpendidikan.

Pihak Masyarakat Anak Dalam Suku Hutan. Sebut siap digusur dan akan pindah dari tempat leluhur mereka, dan mohon di berikan ganti lahan.

Makna leluhur dimaksud adalah bahwa Mereka telah menghuni lebih dari tiga puluh tahun. Dan turun temurun.

Solusi terbaik dibutuhkan dalam pemberitaan ini, diharapkan keberadaan mereka selanjutnya ditempat baru menjadi lahan hibah negara dan negara memberikan perhatian untuk pengelolaan lahan sehingga mendapat hasil dan bisa memberikan kontribusi dari apa yang negara berikan. Ungkap Ketua Umum MB PKRI CADSENA.

Totop Troitua berharap tanggapan Pjs Gubernur Kalimantan Timur dan Kepala daerah setempat.