PKRI CYBER JATENG. Program bantuan sosial pusat yang di gelontorkan oleh pemerintah pusat untuk masyarakat selama vandemi covid banyak di trima oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Bantuan yang berupa uang tunai senilai Rp 600.000. ,00. Per orang sudah dinikmati oleh masyrakat tapi ironisnya banyak juga yang sudah terdaftar penerima bantuan tapi tidak bisa menerima .

Team media menulusuri akan kebenaran informasi tersebut.ternyata di berbagai wilayah banyak di temukan KASUS seperti itu salah satunya di daerah kecamatan dukuhseti.

Menurut keterangan pejabat pemerintahan desa yang tidak mau disebut namanya memaparkan sebanyak 188 calon penerima bansos tidak dapat mencairkan karna data dari pusat ada kejanggalan .kejanggalan tersebut di NIK .alamat ,nama sama tapi NIK berbeda.

Pihak desa karna ada permasalahan tersebut akhirnya mengembalikan dana tersebut ke pihak kantor pos .

Akhirnya awak media menembusi kantor pos wilayah kecamatan dukuhseti kabupaten Pati.

Saat di temui pihak kantor pos .(pak Supardi) mengatakan” saya tidak berani memberikan keterangan karna itu bukan wewenang saya ,langsung saja ke satgasnya pak Adi.”

Program program pemerintah yang mungkin kita tidak terlalu memperhatikan tapi malah tingkat resiko pe nyaluran bermasalah kita tidak sadar akan hal itu. Karna bantuan tersebut bersumber dari keuangan negara.

Yang menjadi pertanyaan banyak kalangan kenapa data di Kemensos banyak tanda kutip? Bila ini terjadi masyarakat se Indonesia .maka berapa banyak uang yang kembali ke pusat dan apakah uang tersebut masuk ke kas Negara atau kemana?

Dan bila data tersebut banyak kesalahan apakah antara data dari dinsos dan data Kemensos tidak sinkron? Dan berapa banyak orang yang membutuhkan tidak trima haknya?

Tapi ada juga desa yang bisa mencairkan dengan di beri surat keterangan dari desa dan di Lampiri KK,KTP tutur kades Tlogorejo Tlogowungu
Karna mereka juga terkena dampak covid 19

Berarti ada data pendukung yang sah.

[Red. HN/ YKn/ Jateng]