Ini Yangd Dikatakan DPMDSos Bartim Saat Bawahannya Tersandung Dugaan Kasus Pelecehan.

POLSUSWASKIANA – KALTENG, BARTIM. Barito Timur – Kasus dugaan pelecehan terhadap salah satu warga masyarakat saat ingin mengurus Kartu Indonesia pintar ( KIP ) menjadi trending topik di group facebook beberapa hari ini dan tidak sedikit dari warganet berharap agar kasus ini diusut tuntas.

Menangapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial atau DPMDSos Kabupaten Barito Timur, Barnusa membenarkan adanya laporan dari orang tua korban terkait dugaan pelecehan yang dilakukan oknum kabid sosial terhadap calon peserta Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah.

“Kejadian ini terjadi saat saya berada di Yogyakarta mengawal kontingen pesparawi. Hari Senin lalu saat saya masuk kerja baru saya mendapatkan berita itu,” ungkapnya saat ditemui, Senin, 4 Juli 2022.

Menurut Barnusa, saat dirinya berada di luar daerah masalah tersebut telah berproses dan kedua bela pihak sudah menyelesaikan secara kekeluargaan.

Meski demikian sebagai pimpinan langsung dari oknum kabid tersebut, dia mengaku turut bersalah karena ada proses yang seharusnya dilakukan untuk menghindari kejadian pelecehan tersebut.

“Beberapa hari kemudian saya juga memanggil yang bersangkutan dan mendengarkan pengakuannya serta memberikan pengarahan agar prosedur pengurusan KIP Kuliah jangan lagi dilakukan di ruangan tertutup atau pintu tertutup, juga jangan di luar jam kantor,” ujarnya.

Barnusa mengakui peminat KIP Kuliah cukup tinggi sehingga kadang proses pengurusannya melampaui jam kerja kantor.

“Kalau dilakukan di luar jam kantor itulah yang kadang-kadang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena pegawai yang lain sudah pulang. Jadi tiga hal itu yang saya kontrol yaitu pertama prosedur dan yang kedua etika dan yang ketiga jam kantor. Kalau memang sudah melewati jalur itu silakan saja,” ujarnya.

Kepala DPMDSos juga sudah mengingatkan oknum kabid tersebut agar benar-benar merubah perilaku sesuai dengan permintaan maaf yang disampaikan kepada pimpinan.

“Untuk mempertanggungjawabkan penyesalannya itu yang saya tuntut sebagai pimpinan. Di satu sisi saya harus melakukan pembinaan tapi di sisi yang lain saya juga harus merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Saya juga telah meminta maaf kepada keluarga korban karena itu di bawah pimpinan saya,” tegas Barnusa.

Orang tua korban juga mengakui bahwa oknum kabid tersebut bersama keluarga sudah meminta maaf dan meminta penyelesaian secara kekeluargaan. Hal tersebut yang menjadi alasan belum melaporkan ke kepolisian. ( AS )

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER