POLSUSWASKIANA – SULUT, Tondano. Kondisi memprihatinkan ruas jalan yang berada di Desa Kembes Dua, Kecamatan Tombulu, bukan hanya menjadi perhatian warga setempat maupun pengguna jalan, namun juga menjadi perhatian warga dari luar daerah.
Ruas jalan yang menjadi salah satu jalan alternatif menghubungkan Ibu Kota Kabupaten Minahasa dan ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara ini mendapat tanggapan dari warga yang berdomisili di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) atau salah satu lembaga kemasyarakatan nasional yakni Forum Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (Formak Indonesia) yang beberapa waktu lalu mengunjungi Desa Kembes serta beberapa daerah lainnya di Sulut.
Menurut Ketua Umum Formak Indonesia, Jerico Noldy Undap, sebagai salah satu bagian dari warga Minahasa walau saat ini tinggal di Kalimantan, merasa prihatin dengan kondisi ruas jalan di Desa Kembes yang sekian tahun belum pernah disentuh oleh Pemerintah daerah untuk diperbaiki.
“Saya pribadi cukup merasa prihatin. Sepertinya jalan Desa Kembes Dua ini seperti di anak tirikan oleh Pemkab Minahasa. Padahal Desa ini merupakan Ibu Kota Kecamatan Tombulu dan jalan sentral dan penghubung wilayah dari Manado Koka Kembes sampai Tondano dan Tomohon,” kata Jerico.
Formak Indonesia, meminta kepada Pemkab Minahasa agar secepatnya untuk memperbaiki jalan tersebut. Hal ini menurut Jerico, selain seringnya terjadi kecelakaan juga untuk melancarkan perekonomian daerah.
“Ini bisa dianggap adanya sikap ketidakadilan Pemkab bagi Desa Kembes Dua bila tak ada inisiatif untuk memperbaikinya. Sudah ada beberapa orang yang menjadi korban akibat kecelakan saat melintas di jalan tersebut. Kalau terus dibiarkan berlarut- larut, jlaan tersebut semakin rusak parah dan berujung kekecewaan besar bagi masyarakat yang berakibat memunculkan hal-hal yang tidak diinginkan, ” ujar Jerico.
Dia juga menambahkan, Pembangunan harusnya dilakukan secara merata jangan sampai Desa Kembes yang menjadi ibukota kecamatan tertinggal dengan desa lain dan seterusnya.
Jerico juga meminta DPRD Minahasa lebih peka melihat penderitaan masyarakat Desa Kembes ini. Sudah seharusnya wakil rakyat tersebut untuk perduli bahkan bisa menganggarkan dan memperjuangkan anggaran APBD untuk pembangunan jalan tersebut.
“Jangan sampai wakil rakyat hanya saat pemilu dan mencari suara baru turun dan mendekati rakyat setelah mendapatkan suara dukungan lalu menghilang,” kata Jerico.
Jerico berharap di anggaran tahun 2023 Pemkab sudah bisa menyisihkan anggaran untuk memperbaiki jalan desa tersebut yang kian hari semakin parah.
Sementara itu, Formak Indonesia sendiri saat ini sedang eksis di beberapa provinsi di Kalimantan. Selain menjadi mitra Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), juga pernah membongkar beberapa kasus hukum, beberapa diantaranya, kasus ijasah palsu anggota DPRD, kasus tumpang tindih lahan, kasus korupsi Bupati dan pelanggaran hukum tambang batu bara. (*)