POLSUSWASKIANA-KALTENG, Tamiang Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, menggelar kegiatan Olimpiade Guru Nasional (OGN) Jenjang SMP Tahun 2022 di aula Dinas Pendidikan setempat, Kamis 3 Nopember 2022.
Kegiatan tersebut dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan, Messias nampak hadir Kepala Bidang, Kasubbag, Koordinator Pengawas SMP Pengawas SMP, Juri, dan peserta OGN
Dalam sambutan Kepala Dinas Pendidikan, Sabai yang dibacakan Sekretaris menyampaikan Peningkatan kompetensi dan kemampuan profesional guru menjadi salah satu ranah kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
“Kebijakan ini dibuat sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu sumberdaya manusia pendidikan Indonesia agar mampu bersaing dalam era Revolusi Industri”, tutur Messias.
Karenanya, berbagai kegiatan yang bertujuan mendorong tumbuhnya motivasi guru penting untuk terus diselenggarakan. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah penyelenggaraan Olimpiade Guru Nasional (OGN) Jenjang SMP ini.
“Pelaksanaan OGN ini merupakan bukti kepedulian Kementerian Pendidikan kepada mereka yang menunjukan kinerja lebih dalam bidangnya masing-masing”, tambahnya.
Penyelenggaraan OGN ini dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari seleksi tingkat Kabupaten/kota, peserta yang berhasil lolos pada tingkat kabupaten/kota berhak mengikuti seleksi tingkat provinsi, peserta yang berhasil lolos tingkat provinsi akan menjadi finalis tingkat nasional.
Namun tahun 2022 ini, kegiatan OGN hanya dilaksanakan pada tingkat kabupaten. Pada tingkat provinsi dan nasional sepertinya tidak dilaksanakan mengingat tidak adanya pemberitahuan dan Juknis seperti pada tahun 2019 yang lalu.
Kegiatan OGN merupakan salah satu sarana peningkatan mutu pendidikan khususnya kompetensi profesional dan pedagogik guru SMP melalui ajang lomba yang kompetitif.
“Kegiatan OGN ini diharapakan dapat memotivasi guru untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, profesionalisme, dan kinerja guru di Kabupaten Barito Timur ini”, harapnya.
Guru memegang peranan penting dalam menuju percepatan pembangunan pendidikan, karena guru yang berkualitas maka sudah dipastikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu, bermartabat, dan berkualitas dalam menghadapi tantangan persaingan global. Tentu juga nantinya diharapkan akan berdampak positif terhadap karier guru itu sendiri.
Dilanjutkan Messias, kalau sekarang kita mengenal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, di mana hal ini dimaksudkan bahwa pemerintah mencoba berbagai cara untuk membuat pendidikan kita dinamis, karena pendidikan itu mengikuti alur kehidupan. Sebab faktanya, perubahan di dalam kelas, perkembangan kurikulum, perbaikan strategi pembelajaran kalah cepat dibandingkan dengan perubahan kehidupan.
“Oleh karena itu kita harus merubah strategi, baik dari pihak guru sebagai pembelajar dan pihak institusi sebagai organisasi pembelajar harus berperan berperan aktif dalam perubahan tersebut”, ungkapnya.
Sebagai organisasi pembelajar di sekolah, maka kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang bisa membuat guru-guru dan siswa-siswi menjadi pembelajar.
Kegiatan OGN ini hanya salah satu pemicu agar para guru tidak berhenti belajar. Ini sangat penting, mengingat negara kita tergolong memiliki konstruksi berpikir yang masih rendah, sehingga kalah dalam mengikuti perubahan. Cara berpikir, cara merespon, cara menyelesaikan persoalan siswa kita kalah oleh negara-negara lain.
Oleh karena itu guru harus terus belajar. Belajar tidak bisa diwakilkan pada orang lain. Guru tidak bisa digantikan, karena pendekatan guru adalah humanis, karena itu OGN ini sebagai salah satu pemicu agar guru menjadi ujung tombak dalam merekonstruksi berpikir, rekonstruksi cara berpikirnya sebagai guru, dan rekonstruksi berpikir siswa dalam proses pembelajaran.
“Bila guru profesional maka cara berpikirnya tingkat tinggi, kreatif, dan inovatif dan hal itu akan ditularkan pada siswa-siswinya.Teruslah berprestasi guru-guru di Kabupaten Barito Timur agar tercapai tujuan pendidikan nasional yang berkualitas”, pungkas Messias. (China li)/sbrt.(AJ).