Butuh Team Atau Satgas Elpiji “PKRI JAKSEL Monitoring Stok Gas 3 kilo bersubsidi di Tebet”

Butuh Team Atau Satgas Elpiji “PKRI JAKSEL Monitoring Stok Gas 3 kilo bersubsidi di Tebet”

DKJ – PKRI CYBER. Beberapa hari lalu terjadi kelangkaan Gas Akibat kebijakan baru Pemerintah di bawah Mentri ESDM Bahlul L yang melarang Pedang pada tingkat pengecer menjual Gas bersubsidi 3kg, hal ini menyebabkan kelangkaan gas di Masyarakat.

Untuk mendapatkan Gas, masyarakat harus berjalan jauh dan mengantri di Agen – agen resmi penjualan Gas , bahkan di salah satu wilayah menyebabkan kematian serta menimbulkan kenaikan tingkat stres pada Ibu – Ibu rumah tangga. Yang sudah terbebani dengan Utang Pinjol dan penagih kredit panci.

Kelangkaan Gas 3 kilo berefek domino, selain pada tingkat kebutuhan rumahtangga kelas menengah kebawah juga menghambat Produksi UMKM , yang pada ujungnya menganggu aktifitas perekonomian di masyarakat.

Tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah baru menurun.

Bang Jek, sebagai detektif yang tugasnya memantau Potensi ATHG di wilayah yang dapat menggangu HANKAMRATA ( Tahan makan honor belum ada) dan mengganggu jalannya roda pemerintahan, berinisiatif melakukan pengamatan dan penyelidikan.

Dari hasil pengamatan, kelangkaan gas juga menyebabkan beberapa rakyat tidak makan dari pagi hingga sore saat bedug pada hari senin dan kamis, beberapa Agen dan Pengecer tetap yang dimintai keterangan sudah tidak menjual Gas 3 kilo bersubsidi sejak dulu saat mereka mulai usaha , ternyata bang Jek tidak sadar yang dimintai keterangan adalah Agen dan pengecer koran . Dari hasil temuan warga yang membeli di Agen resmi harus menyertai KTP dan di batasi.

Sejak Pemerintah Pusat turun kaki dan merevisi kebijakan, pengecer mulai menjual kembali Gas 3 kilo, namun berdasar keterangan warga belum normal seperti biasa, beberapa warga menyatakan sering kehabisan.

Usulan rekomendasi buat Pemerintah, bila kebanyak masyarakat berfikir sudah Abnormal, Pemerintah harus menyediakan banyak Psikiatri dan Hotel Odgj yang baru, karena rumah pengampunan sementara di Dinsos sudah penuh dan tidak memadai.

Atau Pemerintah melakukan kebijakan yang Solutif penuh inisiatif tanpa deskriptif.

( Jek 212 )

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER