Pasca Penculikan dan Pembunuhan Hafidza, Sat Polairud Babar Perketat Penyeberangan

PKRI News, BABEL. Bangka. MUNTOK – Satuan Polairud Polres Bangka Barat mendadak memperketat pintu penyeberangan Tanjung Kalian sejak Sabtu (11/3/23) pagi. Seluruh kendaraan yang akan menyeberang ditahan untuk diperiksa baik sopir, penumpang termasuk muatan. Giat ini juga melibatkan PT. ASDP dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Babar.

Hal ini dilakukan pasca peristiwa dugaan penculikan dan pembunuhan bocah 8 tahun di Kecamatan Kelapa pekan ini. Merespon dugaan penculikan dan penjualan organ tubuh, Sat Polairud Bangka Barat berupaya menyekat pergerakan Mr X yang saat ini menjadi buruan Polisi.

Demikian dikatakan oleh Kapolres Bangka Barat, AKBP. Catur Prasetyo melalui Kasat Polairud Bangka Barat, Iptu Sugiyanto, kepada wartawan Sabtu petang. Dikatakannya, pemeriksaan yang dilakukan tersebut guna menyekat pergerakan pelaku, yang mungkin kabur melalui jalur penyeberangan Tanjung Kalian Muntok.

“Ini instruksi dari Kapolres Bangka Barat, agar kita melakukan penyekatan di jalur pelabuhan Tanjung Kalian, khususnya kendaraan yang hendak keluar dari Bangka. Kita ingin mempersempit ruang pelarian pelaku penculikan dan pembunuhan di Kelapa kemarin, termasuk jika ada kemungkinan terkait perdagangan organ manusia. Oleh karena itu, kita melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan, orang-orang yang mencurigakan termasuk barang atau bawaannya,” terang Iptu Sugiyanto.

Iptu Sugiyanto juga mengingatkan agar masyarakat tidak terpancing dalam spekulasi liar terkait peristiwa yang menimpa Hafidza, bocah 8 tahun yang diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan.

Menurutnya langkah penyekatan yang dilakukan pihaknya juga merupakan bentuk respon guna memberikan rasa tenang untuk masyarakat. Dirinya juga mengharapkan masyarakat juga bisa aktif memberikan info kepada kepolisian terkait pihak-pihak yang dirasa mencurigakan.

“Kami dari Polairud Polres Bangka Barat mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan isu-isu yang berkembang terkait dugaan kasus penculikan anak dan penjualan organ manusia. Penyekatan pintu pelabuhan Tanjung Kalian ini sebagai salah satu bentuk upaya kita, memberikan rasa tenang untuk masyarakat,” kata Iptu. Sugiyanto lagi.

“Kami juga mengingatkan kepada orang tua, untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap anak-anak. Silahkan laporkan segala hal yang dirasa mencurigakan kepada Polisi terdekat, demi menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak kita bersama. Dan tak kalah penting jangan sampai main hakim sendiri,” tutupnya.(red)

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER