Perkumpulan Urang Banten “Dorong UMKM dengan Pinjaman Aplikasi Serta Produk Lisensi Halal” Bekerjasama Dengan APKLI.

Perkumpulan Urang Banten “Dorong UMKM dengan Pinjaman Aplikasi Serta Produk Lisensi Halal” Bekerjasama Dengan APKLI.

JAKARTA – MEDIA PKRI. Diwakili oleh Ibu Rika Rahmawati yang saat kegiatan Refleksi Akhir Tahun APKLI memaparkan kebesaran dan keunggulan Produk PUB. Rika menyebutkan untuk mencapai segala apa yang diharapkan maka meminta SDM unggul untuk ikut terlibat dan kepada mereka diwajibkan ikut pelaksanaan pelatihan dan lulus dengan nilai 60 minimal nya.

Rika juga menyebutkan bahwa saya yang juga mendukung akan kebijakan pemerintahan tentang masa depan dan hal-hal yang penting urgensinya terkait dengan tendensi dan pada saat ini. Penempatan-penempatan ruang penampakan bagi SDM yang ada dan hal ini tidak hanya semata akan hal itu saja namun bagaimana dengan penempatan SDM selanjutnya yang ada nantinya.

Produk binaan PUB yang dinakhodai oleh Bp Eden Gunawan dengan Dompet Dhuafa nantinya meluncur program pinjaman usaha dan kedua adalah program sertifikasi Halal kepada dagangan para pemilik UMKM Se Indonesia. Kita baru tahap sosialisasi para pedagang nih. misalnya ada dari 20 orang nih yang minat tapi kita saring kita saring jadi misalnya jadi 10 kenapa karena yang lain nggak layak misalnya modelnya apa ya modelnya itu nanti.  Untuk produk yang dikelola adalah program  kampung bebas rentenir yang masih saat diuji coba.

Perkumpulan Urang Banten ini di komandoi oleh Ketua Umum Bp Taufiqurahman Ruky.

Kita juga pengin tahu nih tingkat keberhasilannya seperti apa tapi kalau yang di daerah Tangerang itu sudah ada yang berhasil program bebas rentenir.

Pelopor kegiatan ini sendiri ini yang inisiasi itu perkumpulan orang Banten, program pelebaran untuk pembatasan orang itu enggak boleh masuk yang disebut namanya penagih hutang.

Contoh kegiatan modal usaha ini untuk masyarakat tukang gorengan nih pinjam 1 juta itu kan keterimanya cuma 800 ya 800 bunganya itu setiap bulannya itu berapa coba 20% iya kan, dan itu kan sistem nya blnon koperasi ya dan dia baru per hari itu sudah diteror. Jika  kena teror kan orang itu setiap hari gitu, ada juga kan sampai ada yang bunuh diri dan lain-lain,terus bagaimana itu ungkap Rika. bagaimana tuh makanya kita melihat fenomena orang yang kena tinju dan lain sebagainya akhirnya tercantum setelah program ini kampung bebas gangguan jadi kita membantu  fasilitasi ide gratis, kalau gratis di situ yang orang-orang yang membutuhkan pinjaman itu pinjaman itu kan enggak banyak ya tukang gorengnya paling sedikit cuma 300 itu kan ada yang 500 tergantung kebutuhan kan gitu dan yang benar-benar dia enggak mampu terus memang dia menginginkan apa ya berubah lah dari pola pikir pola hidupnya kan kalau riba itu kan berbahaya kan lebih baik itu seperti orang yang mengusirnya kayak gitu kan jadi kita terapkan itu juga jangan sampai kita terkena riba.

Program ini lebih kepada menjauhkan kita dari, ya maksudnya gini masyarakat dengan orang pinjol atau orang yang meminjamkan berarti kan itu kenikmatan sesaat kan dapat satu juta dua juta gitu kan tapi kan sesaat aja udah nya bayarnya kan capek gitu kan harus jadi tadinya sejuta jadi karena ada bunga dan lain-lain gimana jadi dua juta Karena 2 juta kan, kan kadang-kadang yang enggak enggak kan penjual sama si rentenir ini kan dari cuma minjam 300 ada yang harus 15 juta kalau duren itu kan kadang 40 hari berapa itu lagi coba ini nanti penerapannya apa nanti bulannya itu nanti makasih misalnya dia mampunya ini kan orang kadang-kadang beda-beda ya ada yang jualan gorengan itu kadang saya mau kasian nah tapi nanti itu dalam kesepakatan bersama biasanya sih bulanan kan dia tuh harus nafas jualan kan setiap hari untung kan ada keringanan kalau misalnya 500.000 gitu kan nggak usah dikembalikan kan kalau ini kan biar dia mikir tuh dia aja berani minjem sama pinjol misalnya gitu kan ada tulisan sama dengan bank atau bank kita minta bantuan kalau tidak terlalu berat ada pidananya.

Kita sosialisasi juga sekali dua kali di setiap berapa minggu kita adakan pertemuan dan ini kayaknya kan nanti kelompok ya yang udah dibentuk nih kelompok jadi nanti kayak tanggung renteng gitu misalnya ada orang 10 ada orang lima itu harus bareng itu nanti misalnya kesepakatan kayak gitu cuma ini polanya juga kita masih ini ya karena baru memulai baru memulai yang penting itu si masyarakat yang mau pinjamnya itu dia betul-betul butuh gitu ya bukan untuk konsumtif memang untuk usaha supaya dia maju buat tambahan tapi intinya tidak ter strategi atau terfokuskan dengan sebuah ilmu manajemen terhadap 300.000 harus dikembalikan ke bulan 1 juta harusnya kembalikan tetap segitu jadi tidak ada bunga, bentuknya agreement by understanding doang bahwasanya nih ya kejutan nih kalau memang saya ada ada bargening untuk tambahan under precious ada bargening untuk pengembaliannya berapa lama gitu ya berapa lama misalnya 3 bulan 5 bulan atau 1 tahun gitu berarti ini masih uji coba program unggulan yang sudah diperlihatkan keris selama ini Banten tadi PUB nah sama UMKM ya jadi penggeraknya Ini dari PUB yang membuat program kampung bebas rentenir nanti melalui aplikasi ke semua Pelaku UMKM, kalau berhasil ya tapi saya rasa kalau misalnya bebas rentenir bunganya 0% itu masyarakat pastinya menyambut baik ya kalau di Tanggerang sudah jalan ini baru percobaan tersosialisasi programnya.

Jadi program ini bukan perbankan ini murni pure social ekonomi untuk dananya nanti ketika sudah dapat nih orang-orang yang amanah menurut penelitian kita dengan beberapa kriteria menurut penilaian kita baru bisa kita cairkan jadi setelah sosialisasi dari Dompet Dhuafa. Kebanyakan aplikasi pengajuan ke Dompet Dhuafa nanti ada waktu tenggang setelah waktu tenggang baru setelah itu cair kepara UMKM pengusulan.

Rep/Topay.

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER