JAKARTA – MEDIA PKRI. Tiga Tokok Besar Bangsa Hadir dalam satu panggung membahas Pancasila dan Pemaknaan nya hingga bagaimana elektabilitas Pancasila didalam peran Berdiri nya Negara Indonesia yang kita cinta.
Dibuka dengan Pembacaan Puisi oleh Tokoh tua Pong dan selanjutnya Pong memandu untuk membawakan lagu Ibu Pertiwi dengan gugahan dan penambahan puisi pada bait lagu selanjutnya.
Sebagai pembawa acara oleh saudari Ira dari Jala Nusantara, dan sesi acara awal dimulai dengan :
– Menyanyi lagu Indonesia raya
– Membacakan pancasila
– pembacaan puisi oleh pong harjatmo
Puisi yang dibacakan terkait pembentukan pemahaman dan pengamalan. Menurut Pong itu semua bulshit alias tak berarti tanpa ketiga hal pemaknaan nya. Bahwa segala sesuatu adalah keberadaan rakyat dan bukan hidup jokowi, hal ini disampaikan sebagai bahan cerita sebelum membacakan puisi, komentar yang disampaikan bagaimana ibu dan rakyat serta keberadaan penguasaan penguasa bangsa. Sebutnya lagi Tuhan menganugerahi banyak hutan sungai dan lainnya di pegunungan dengan bentuk keindahan alam semesta yang mampu menyembuhkan kelelahan dan therapist diri yang berbeda dengan keadaan di Kota Jakarta, judul puisi Pesan Ibu Pertiwi. Menyatakan masa depan kita Indonesia dengan bersatu dengan jiwa dan jiwa nasionalisme dan tak lupa akan budi dan pekerti, ke-dua dirindukan ibu Pertiwi dimasa depan yang tak hilang oleh waktu dan zaman sehingga budi pekerti jadi tameng terbaik.
Pembicara yang satu ini sudah sangat terkenal baik dan berbuat untuk Indonesia sebut saja Eros Djarot. Dalam paparan nya tentang Pancasila menurut nya bahwa pengamalan Pancasila sudah sangat tepat dimana dirinya menekankan pemaknaan simpel namun disitu letaknya bagaimana penghayatan dan penghargaan kepada penciptaan Pancasila.
Eros mengatakan dengan tepat yakin dimana letak kata pada kelima sila panca sila. Sontak peserta dan undangan mulai bertanya tanya. Kemudian Eros menyatakan dan menyampaikan coba kita lihat dan baca pada sila. Pertama, pada sila kedua dan pada sila keempat. Jadi dari kelima nya ada tiga sila menggunakan kata yang. Arti nya menurut pemaknaan nya bahwa kekuatan ada pada ketinggian sila dimaksud namun sesungguhnya ada pada dua sila lainnya yakni sila ketiga dan sila kelima.
Diterangkan pemaknaan akan penting dan utama adalah berkeyakinan makna sila pertama, kemudian membentuk kemerdekaan atau Indonesia adalah negara yang berkemanusiaan yang adil dan beradab pemaknaan sila kedua, dan kemudian pemaknaan pemimpin adalah ber kerakyatan yang dengan hikmat dan kebijaksanaan tanpa melihat kaum dan golongan tentunya.
Dialog dibuka dan terus dibahas dengan narasumber lainnya yang menjadi pahaman super sekali saat itu dalam dialog tersebut terlihat pada pemaknaan juga kegembiraan semua yang ada dalam menerima pemaparan dan pemaknaan yang super tersebut.
Penekanan pemaknaan diatas juga di kuat oleh Kakanda M Rusli Malik dengan penilaian pemaknaan nya secara etimologi sosiologi yang berdasar akan konsep konsep juga pemahaman berdasarkan epistemologi, sehingga pembahasan juga pemahaman Pancasila saat ini harus bermanfaat sehingga pemaknaan nya juga memiliki jawaban kedua duanya harus benar sehingga pemahaman dan penilaiannya benar.
Rep. Totop.