BABABE, PKRI-CYBER. KARO. Ditengah maraknya perambahan hutan dan penebangan kayu ilegal ( Ilegal Logging ) khususnya yang terjadi di kawasan hutan lindung yang ada di Kabupaten Karo,maka Walantara Karo bersinergi dengan pihak Polres Karo serta Koswari Kabupaten Karo melakukan reboisasi dengan menanam 1000 pohon dikawasan hutan lindung antara Siosar – Portibi ( Sekitar Deleng Sibuaten ) Kecamatan Merek,Kabupaten Karo,Sumatera Utara,pada hari ini Selasa 25 Agustus 2020 sore.
Hari ini sekitar 150-an anggota diturunkan,diantaranya dari jajaran Polres Karo ditambah personil Polsek Tiga Panah berkisar : 50 orang, DPD Walantara : 30 orang,Koswari : 30 orang dan dari Satgas Pramuka : 30 orang ditambah beberapa masyarakat lainnya.
Ditengah penanaman pohon itu Kapolres Karo, AKBP.Yustinus Setyo Indriono,Sik didampingi Ketua DPD Walantara Karo,Daris Kaban dan Ketua Koswari Karo,Gembira Ginting menghimbau kepada siapapun oknum yang menebangi kayu secara ilegal dikawasan hutan lindung ini agar segera dihentikan,karena anda akan berurusan dengan hukum.
Yustinus menambahkan,selain daripada melanggar hukum,penebangan kayu dan perambahan hutan yang dilakukan sangat merugikan Negara dan bisa berakibat terjadinya bencana kalau terus menerus hutan-hutan ini ditebangi kayunya,sekali lagi saya tegaskan agar segera menghentikan penebangan kayu secara ilegal,khususnya kayu milik Negara,maka anda-anda akan berurusan dengan Negara juga,tegas Kapolres ramah ini.
Dalam perbincangan ringan sambil mengitari hutan,Kapolres cukup kaget dengan luasnya hutan yang telah ditebangi kayunya,wah…saya tidak menyangka sudah seluas ini hutan yang digunduli,pohon yang kecilpun ikut mereka shinsow,kalau begini bisa habis hutan kita,tambahnya lagi.
Sementara itu secara bersamaan Daris Kaban dan Gembira Ginting mengatakan,setelah penanaman hari ini yang secara simbolis telah dilakukan oleh Kapolres,maka untuk seterusnya Walantara bersama Koswari akan meneruskan penanaman pohon di Wilayah sekitar Deleng Sibuatan ini sampai selesai,kata mereka serentak.
Lia Hambali
