BABABE, PKRI-CYBER. KARO. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, didampingi Pangdam I/BB, Mayjen.TNI. Irwansyah dan Kapoldasu, Irjen. Pol. Martuani Sormin Siregar berkunjung ke Tanah Karo,dan turun langsung ke Wilayah Kecamatan yang terdampak Erupsi Gunung Sinabung.
Gubernur beserta rombongan pada kesempatan itu, membawa 3000 paket sembako guna membantu masyarakat yang terdampak semburan abu vulkanik Sinabung.bantuan sembako tersebut diserahkan secara simbolis kepada masyarakat Empat Kecamatan yang terdampak Erupsi Sinabung antara lain Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Berastagi dan Kecamatan Merdeka,dan diterima oleh para Camat masing – masing, pada Selasa 18 Agustus 2020 bertempat di Posko Penanggulangan Bencana di Kecamatan Simpang Empat,Kabupaten Karo,Sumatera Utara.
Yang mana kedatangan Pejabat Teras Sumatera Utara pada hari ini,diwarnai dengan Gunung Sinabung yang terus mengalami erupsi, walaupun masih katagori kecil tapi abu vulkaniknya mengakibatkan aktivitas warga terganggu.
Sementara itu Armen Putra, Kepala Pusat Vulkanologi Karo,dihadapan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi , Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah , Kapolda Sumatra Utara Irjen Pol Drs Martuani Sormin Siregar mengatakan,aktifitas Gunung Sinabung yang kita cintai ini terus meningkat , walaupun pada hari ini erupsinya tidak begitu besar, tapi termasuk sering dan dalam hitungan jam saja bisa sampai 3 kali erupsi kecil .
Dan bisa kami sampaikan status Gunung Sinabung sampai saat ini , Jumlah : 6, Amplitudo : 12-45 mm, Durasi : 22-73 detik)
Tektonik Jauh , Jumlah : 1, Amplitudo : 5 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 696 detik , Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 2-60 mm (dominan 10 mm).
Dan terekam tremor menerus yang terkait erupsi terus menerus , dengan kolom abu 500-2000 dengan arah angin ke Timur-Tenggara kecepatan lemah-sedang dan status Gunung Sinabung Level III (Siaga).
Dihimbau kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gununh Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor Selatan-Timur, dan 4 km untuk sektor Timur-Utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh dan masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar ” ucap Armen Putra
Di tempat yang sama Gubernur Sumut mengatakan,mendapat laporan adanya bencana letusan Sinabung di Karo,pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pangdam I/BB dan Kapoldasu guna mengambil langkah cepat dan sigap untuk segera menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak akibat erupsi Gunung Sinabung,dan beliau juga berkunjung ke Wilayah Kecamatan yang terdampak erupsi Sinabung tepatnya di Desa Sukatepu Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo,ujarnya.
Adapun bantuan yang kami serahkan berupa ” Sembako 3000 paket , sarung 1000 pasang , Obat tetes mata 1000 botol , selimut 120 lembar , perlengkapan bayi 100 pasang , paket sandang 500 pasang dan Blower/kipas lahan pertanian 15 Unit.
Edy Rahmayadi menambahkan ” Kita juga akan membuat hujan buatan,guna mengurangi abu vulkanik yang menutupi jalan,menutupi rumah warga dan menutupi lahan pertanian.Dalam pembuatan hujan buatan ini, pihaknya akan menghubungi pihak BNPB Pusat dan akan bekerja sama dengan pihak TNI AU Sumatera Utara “ nantinya akan disiapkan 2 buah pesawat Hercules milik TNI AU untuk pelaksanaan operasi hujan buatan ini,” ujar Edy tegas.
Pada kesempatan itu pula tak lupa Gubernur Sumut Edy mengingatkan agar masyarakat terus menjaga kesehatan. “Jangan lupa memakai masker dan jangan memasuki area zona merah di lingkaran Sinabung yang telah ditetapkan oleh Satgas Penanggulangan Bencara atau Pemerintah,”
kita harus sabar menghadapi cobaan ini,kita harus kuat,tegar dan berdoa kepada Tuhan agar bencana ini segera berlalu,tambah Edy lagi.
Lia Hambali
