Ita Carolina Berharap Tidak Ada Hubungan Meninggal nya Bripda Hendrik Pardede dengan Penyitaan Barang Bukti Kapal Milik Ibu Alm dan Bapak Tua Si Almarhum.

PKRI CYBER BENGKULU. kisah seorang janda ditinggal anak hingga kehilangan kapal, dikatakan via telp tekisah. Aku ajah tidak dapat keadilan abang ungkapnya.

Dikesendirianya yang tidak bersalah harus kehilangan aset dalam modal perbaikan dan perawatan ulang sebuah kapal ditambah meninggal nya putra tersayang dengan pangkat Bripda Hendri Pardede, nama yang sama dengan eks Kabid propam Polda Bengkulu ungkap si ibu dalam pembicaraan itu. Tertangkap sebuah bahasa pilu yang menyayat “Anak kita sampe 11 tahun tugas tidak naik pangkat 3 pridode sudah meninggal dunia baru dinaikan pangkatnya”

Tidak megerti aku hukum di negara kita ini. Meninggal pun gajinya ditutup tidak ada keluar. Coba amang pelajari masalahku ini sebut Ita kepada Redaksi.

Karena lawan polisi sama polisi semua di tutup, seakan kebodohan ini mengakibatkan diri ini terlangkahhi oleh kekuasaan kekuatan uang dan kepintaran mereka memerankan praktek pembodohan hingga hilanglah sebuah kapal yang seharusnya adalah barang bukti.

Ita Carolina Bengkulu: Karena aku oramg kecil singel parents dan tidak mengecap bangku perkuliahan hingga begini hidupku kehilangan anak seorang polisi juga sebuah kapal yang saat akan disidangkan sang buah hati ku juga harus meninggal dunia.

Berawal dari Cerita ada marga simagunsong dari Batam datang kerumah si ibu, kedatangan juga sebagai sanak saudara dari mantan suami yang bermarga Pardede. Ito Simangunsong ini berkenal sama janda difb orang bengkulu yang kemudian sah mendaki sepasang kekasih atau pacaran.

Saatbdi Bengkulu Dibeli simagunsong kapal seharga 160 jt Selajutnya simagunsong ini tidak punya dana lagi untuk perbaikan kapal yang dibeli tersebut, alhasil menemui ibu dari Alm Hendrik Padede dan bersepakat Ibu Alm Hendrik Padede merehap semua kapal itu hingga bisa berjalan dan beroperasi, hal itu juga dikatakan dikarenakan simagunsong bilang dia tidak mengerti masalah kapal.

Rehab dan perbaikannya berjalan hingga Masuk duit ku 200 jt ungkap ibu Alm Hendrik Padede. Sesudah siap operasional kelaut tiba2 datang polisi kerumahnya mau sita kapal tersebut Dengan alasan yang beli kapal itu pacar simagunsong orang dari Batam, hingga hilanglah kapal dan uang 200.000.000 sebagai biaya perbaikan kapal.

Menurut keterangan awal bahwa Simangunsong membeli kapal tanpa ada sangkutan pacar atau selingkuhan nya itu namun karena banyak duit Boru Jawa pacar Simangunsong itu, jadilah disita polisi kapal tapi barang bukti.

Namun anehnya kini barang bukti itu telah dipergunakan sebagai pencari uang dijalankan dan menjadikan aset sebagai poya poya hidup baru.

Jadi kapal dijalankan dengan hasil 100 jt setiap bln dan mereka berpesta pora habiskan hasilnya kapal itu ditanggan mereka saja. Aku naik banding mau disidang disitu la meninggal anaknya yang polisi itu dengan kondisi keluar darah dari mulut hidung Meninggal di TKP dirumah cewek yang kami tidak di kenal sama sekali.

Carolina Bengkulu bertanya yang mau aku tuntut apa hubungan kapal dan mengapa kepangkatan anak ditundah hingga meninggal dunia baru mendapatkan kenaikkan pangkat. apa ada peraturan hukum anggota gitu kepada setiap anggota polisi yang baik dan tak ada catatan buruk.

Mau menghadap Kapolda dulu semua menghalangi yang berkaitan ikut makan hasil kapal itu Sedangkan barang bukti mereka hilangkan dengan cara memenangkan pihak luar yang sama sekali bukan memiliki hak penuh dalam kepemilikan kapal tersebut.

Ibu Alm Hendrik Padede siap memunculkan para saksi yang mengetahui dan ikut dalam perawatan kapal tersebut hingga bisa berjalan baik dan beroperasi.

Terhitung sejak 2017 hingga kini 2020 selama 3 Tahun misteri kapal masih menjadi kasus hitam putih dan persidangan masih buta dalam melihat rakyat kecil yakni rakyat jelata yang buta akan hukum dan tak menahu akan bagaimana memperjuangkan hak hak nya.

Meninggal nya Alm Hendrik Padede pada Tahun 2017 tepatnya Tgl 18 bulan 12 gaji langsung tutup sedangkan dia mengabdi dinegara Indonesia dari tahun 2007, Ita Ibunda Alm Hendrik Padede merasa apa kah tidak ada kebijakan pemerintah dengan memotong langsung masa gaji dan ditutup langsung dibulan yang sama.

Red-Beni

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER