Jika Polisi Turun Maka Anda Musuh Negara, Dan Jika TNI Juga Turun Maka Anda Adalah Musuh Besar Negara.

PKRI CYBER, INDONESIA. Tak ada pesta yang tak berakhir. Begitu kata orang-orang. Dan itu yang sedang terjadi pada Rizieq, dan bohir-bohir di belakangnya.

Setidaknya ada dua kesalahan Rizieq dan bohir-bohirnya. Pertama, mengerahkan massa masuk ke bandara. Kita paham maksud mereka, entah benar-benar ingin menjemput Rizieq atau untuk menunjukkan kekuatan. Tapi memasuki bandara yang merupakan objek vital negara, sampai terjadi perusakan, ini jelas mencoreng citra Indonesia di mata internasional.

Habib Besar Indonesian

Kedua, merayakan pernikahan sambil mengumpulkan massa. Begitu juga dengan acara maulid Nabi setelahnya, dijadikan ajang kumpul-kumpul melakukan pembangkangan sipil terhadap negara.

Di saat pemerintah susah payah melakukan pembatasan aktifitas dan sosial, selama berbulan-bulan, FPI malah melawannya secara terbuka.

*Dua hal ini membuat Presiden murka. Kepulangan Rizieq dan penumpukan massa di bandara sudah menjadi sorotan banyak negara. Belum lagi, menurut informan Seword, ada kelompok teroris internasional yang juga ikut mendanai dan bersiap untuk beraksi di Indonesia, dalam rangka mensukseskan revolusi berdarah seperti yang dikumandangkan Rizieq.*

*Malam itu, Presiden mengumpulkan Kapolri, Panglima TNI dan seluruh pembantunya dari kalangan militer. Presiden menyampaikan kekesalan dan kekecewaannya.*

Malam itu juga, setelah rapat darurat dengan Presiden, Panglima TNI langsung membawa 5 jenderal (Pangkostrad, Komandan Koopssus, Danjen Kopassus, Dankormar dan Komandan Korpaskhas) membuat pernyataan pers. Sangat keras dan jelas. “Tidak satupun, tidak satupun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia.”

Setelah pernyataan tersebut, Panglima TNI mendatangi 3 matra elite TNI: Kopassus AD, Marinir AL dan Paskhas TNI AU. Panglima TNI memeriksa kesiapan pasukannya dan meminta semua pasukan untuk bersiap menghadapi ancaman. Di setiap akhir pidatonya, Panglima TNI suara komando terdengar lantang menggelegar.

*Tidak hanya itu, pasukan Koopssus TNI tiba-tiba berhenti di depan markas FPI. Tepat di depan baliho yang sehari sebelumnya disembah dan dishalawati atas nama Rizieq. Beberapa tim pasukan juga diturunkan ke petamburan. Beberapa pasukan TNI juga dikerahkan untuk membasmi berhala-berhala baru, banner Rizieq yang disembah-sembah itu.*

Sampai di sini FPI masih berkelit. Memfitnah pasukan loreng yang menurunkan banner Rizieq adalah Banser NU. Apalagi itu dilakukan di malam hari, terlihat sembunyi-sembunyi.

Upaya provokasi FPI terhadap Banser NU ini membuat TNI semakin murka. Apalagi ada fitnah TNI bersahabat dengan FPI, itu jelas mencoreng harkat dan martabat TNI.

*Sehingga hari ini pasukan TNI diturunkan bersama tank baja dan pasukan anti huru-hara. Menumpas banner-banner Rizieq di siang hari. Cara penumpasannya pun tidak dengan memotong bambu dan merobohkannya, tapi menyobek-nyobek muka Rizieq. Ditonton oleh warga dan banyak media. Jelas ini sebuah acara seremonial untuk menunjukkan kemurkaan TNI.*

*TNI yang selama ini bersabar dan memberikan waktu kepada Polri dan Satpol PP untuk membersihkan banner-banner provokasi, kini harus turun tangan untuk merespon kemurkaan Presiden malam itu.*

*Unjuk kekuatan dan aksi taktis Panglima TNI ini kabarnya membuat Rizieq dan bohir-bohirnya ketakutan. Setidaknya dua bohir yang selama ini ikut mendanai dan mendukung aksi-aksi Rizieq, dikabarkan harus dirawat di rumah sakit karena kesehatannya menurun. Nampak terkaget-kaget atau jantungan. Rizieq yang semula berencana akan berkeliling mengkampanyekan revolusi berdarah, mendadak harus mendekam di rumahnya karena alasan sakit.*

Lebih dari itu, muncul maklumat selanjutnya dari FPI, bahwa Rizieq tidak akan menghadiri undangan dalam waktu dekat, sampai covid berlalu dan situasi kembali normal.

Lucunya lagi, akun-akun FPI mendadak hening. Tidak ada yang berani melawan atau memprovokasi agar banner Rizieq dijaga. Tidak ada pula pengerahan laskar. Banner-banner muka Rizieq dan diturunkan tanpa perlawanan. Bahkan di daerah-daerah, rakyat biasa juga ikut turun ke jalan membakar banner Rizieq.

Dalam kondisi tertekan dan terjepit seperti sekarang, FPI yang tak berkutik, tiba-tiba muncul pernyataan keras dari Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrachman, yang memperingatkan FPI dan siap menghajar bila berani mengganggu wilayahnya. Lebih dari itu, Pangdam Jaya juga menyarankan agar pemerintah segera membubarkan FPI.

Psikologi laskar FPI jelas sedang terpuruk. Rizieq ketakutan sampai harus mengeluarkan maklumat tak akan menghadiri undangan. Bohir-bohirnya kejang-kejang dan harus dirawat di rumah sakit.

Kali ini nampaknya Rizieq tak akan bisa kabur ke luar negeri lagi. Pun tak akan bisa mengelak dari kasus-kasus hukumnya. Sehingga penjemputan paksa hanya soal waktu. Begitulah kira-kira.

Copyred-seaword.

 

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER