PKRI CYBER SUMBAR. Simpang Sugiran. Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bdr Rajo dan Wakil Bupati Rizki Kurniawan Nakasri di dampingi Forkopimda, yakni Dandim 0306/50 Kota, Kapolres 50 Kota, juga Kabid Bina Marga Dinas PUPR Limapuluh Kota.
Minggu pagi (14/3) langsung meninjau lokasi bencana alam yang terjadi di nagari Simpang Sugiran Kec Guguak yang terjadi sekira pukul 20.00 WIB Sabtu (13/3).
Bencana ini disebabkan karena tingginya intensitas hujan hingga berakibat ambrol nya sebuah jembatan yang menghubungkan Nagari Simpang Sugiran dengan Nagari Suayan Kecamatan Akabiluru, akibat kejadian ini arus lalu lintas terputus total, sehingga mengakibatkan hubungan dua Kecamatan tersebut tidak dapat lagi untuk di lewati.
Ruas ini merupakan jalan utama baik untuk kelancaran distribusi yang berkaitan dengan pertanian, perekonomian maupun untuk jalur siswa yang akan bersekolah.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang sudah jelas melumpuhkan transparansi,
Bupati bersama forkopimda telah mencarikan solusi yang sifatnya sementara dan akan langsung dibuatkan jembatan darurat melalui kerjasama antara TNI Polri dan Pemkab dengan mengharapkan bantuan Danrem untuk pengadaan jembatan balley dari Den Zipur Pd Mengatas.
Kepada masyarakat, Bupati menghimbau untuk lebih mawas diri dan mengharapkan agar tetap waspada dan siaga, karena Kabupaten Lima Puluh Kota termasuk daerah rawan bencana apalagi di kala musim hujan ini, agar berhati-hati dalam berpergian dan juga menjaga lingkungan tempat tinggal dari segala kemungkinan bencana yang bisa saja terjadi, harap Bupati.
Di tempat terpisah Dina Safitri II , warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi ambrolnya jembatan penghubung ini, sangat berterima kasih terhadap cepat tanggap nya Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota beserta Forkopimda dalam mencari kan solusi atas musibah / bencana alam yang menimpa kampung kami.
Semoga aktivitas masyarakat yang memanfaatkan jembatan penghubung ini dapat kembali normal seperti biasa, harap Dina dengan rasa ungkap banyak terimakasih akan kedatangan pihak Pemda dan Forkompinda dengan harapan ada jembatan darurat yang aman sebagaimana harapan bupati kepada warganya saat itu.
Wrinten: Mardianto Anto
