Pemkab Toba Gelar Pelatihan Teknis Standarisasi/Produksi Produk Tenun Gedogan.

Pemkab Toba Gelar Pelatihan Teknis Standarisasi/Produksi Produk Tenun Gedogan.

POLSUSWASKIANA – TAPAULI, Toba. Para perajin tenun di Kabupaten Toba diharapkan agar terus meningkatkan keterampilannya berproduksi agar dapat bersaing dengan produksi daerah yang lain.

Demikian kata sambutan Bupati Toba yang disampaikan Staf ahli Bupati Bidang Pendidikan, Kesehatan, Insfratruktur dan Pemberdayaan Masyarakat,Darwin Perhimpunan Sianipar, S.Pt, M.Si, Sambutan Bupati Toba pada acara Pelatihan Teknis Produksi dan atau Standarisasi Produksi Tenun Gedogan di Ruang Pertemuan ,Grand Hotel Mareda,Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, Rabu (28/9/2022).

“Saya berharap dengan pelatihan ini dapat meningkatkan wawasan dan terobosan dalam produk kerajinan daerah dan menguatkan branding Kabupaten Toba di mana salah satu produk unggulan Kabupaten Toba adalah tenun,”katanya di hadapan peserta pelatihan 25 perajin tenun Kabupaten Toba.

Diharapkan juga agar peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan yang ini dengan sungguh-sungguh sehingga melalui pelatihan ini bisa meningkatkan penghasilan.

Dipaparkan bahwa pada masa pandemi tahun 2020 – 2021 usaha mikro kecil menengah (UMKM) terbukti tahan resesi, kalaupun tidak bisa bertumbuh tetapi mampu bertahan berhasil menjadi payung bagi Indonesia menghadapi badai ekonomi pada saat ini.

Selanjutnya bahwa persaingan pasar industri kerajinan tenun sudah semakin ketat karena jumlah perajin dan produk hasil setiap tahunnya bertambah.Oleh sebab itu diperlukan pengembangan produk yang berdaya saing dan dapat diterima sesuai dengan permintaan dan selera pasar antara lain kualitas kerapian hasil kerajinan, motif dan corak baru dengan mempertahankan kearifan lokal dan budaya serta penganekaragaman jenis produk seperti sarung, selendang, bakal baju dan lain-lain dan tidak hanya memproduksi untuk kebutuhan adat saja.

Selain itu salah satu peluang pasar yang sangat besar dan jangan kita sia-siakan adalah wisatawan yang sudah mulai banyak berkunjung ke daerah kabupaten Toba.

“Setelah kawasan Danau Toba ditetapkan menjadi salah satu destinasi pariwisata dan hasil produksi kerajinan ini dapat kita jual kepada para wisatawan yang sekaligus dapat menambah minat mereka untuk berkunjung ke daerah kita ini,”katanya.

Pada bagian akhir sambutannya disampaikan ucapan terima kasih kepada instruktur yang sudah bersedia berbagi ilmu dan keterampilan kepada penenun di Kabupaten Toba.

Sebelumnya,Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Toba,Ny. Rita Marlina Poltak Sitorus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Toba , Poltak Sitorus atas dukungan dan bantuannya melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Toba.

Menurut Rita Marlina bahwa pelaku industri kain tenun ini sebagian besar adalah wanita yang bekerja di rumah-rumah mereka secara paruh waktu. Kerajinan tenun ulos juga merupakan warisan budaya yang sudah turun-temurun dari nenek moyang.

“Ulos selain dijadikan sebagai pakaian, sering dijadikan hadiah seremonial karena kain ini menimbulkan status suku Batak.Ulos inilah yang kemudian identik dengan pakaian adat suku Batak bahkan kain ulos menjadi identitas atau bagian dari suku Batak,”katanya.

Prosesnya yang lama dan unik membuat kain ulos memiliki kekhasan tersendiri.

“Tidak heran banyak wisatawan yang ingin mengetahui prosesnya bahkan ingin memilikinya baik sebagai kenang-kenangan maupun oleh-oleh untuk teman dan sanak saudara,”katanya.

Ditambahkannya program pengembangan dan peningkatan produksi kain tenun melalui pembinaan dan pelatihan akan tetap dilakukan baik kepada para penenun pemula agar mampu bertenun maupun kepada yang sudah profesional untuk meningkatkan desain dan motif ,serta agar mampu berinovasi dalam berkreasi dan berkarya.Salah satunya dengan kegiatan yang sekarang dilaksanakan.

“Maka dengan ini kami dari Dekranasda bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah akan tetap berupaya melakukan penyebaran penumbuhan penenun baru di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Toba,” katanya menambahkan.

Hal ini akan mendukung Kabupaten Toba sebagai salah satu daerah tujuan wisata sehingga para wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Toba diharapkan akan dapat membawa oleh-oleh khas Toba yang merupakan karya asli para putra-putri Toba yang sarat dengan nuansa budaya khas kabupaten Toba.

Ia pun berterima kasih kepada instruktur dan berharap para peserta pelatihan antusias untuk mengikuti pelatihan agar dapat mengerti teknik mengikat benang dan pembuatan motif baru.

Sebagai instruktur diantaranya penenun ulos asal Kabupaten Tapanuli Utara,Erisson Siregar . Instruktur ini pada awal pelatihan menyampaikan kepada peserta yang semuanya berasal dari Desa Desa Sigaol Barat, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba bahwa salah satu teknik menenun jangan putus motif ulosnya.

Pelatihan Angkatan I bersumber DAK Tahun Anggaran 2022 ini akan berlangsung sejak 28 September-1 Oktober 2022. Para peserta selain kaum ibu, ada 4 orang kaum bapak.

Turut hadir Plt.Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Toba, Salomo Simanjuntak dan jajarannya;Kepala Desa Sigaol Barat, Hotman P.Butarbutar ; Kabid PIKP Dinas Kominfo Toba, Rikardo Simamora,dan lainnya. (MC Toba)

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER