Jamaah Di Tanjungbalai Mengikuti Kajian Ramadhan Bersama Ustadz Marwan Marpaung

Jamaah Di Tanjungbalai Mengikuti Kajian Ramadhan Bersama Ustadz Marwan Marpaung

PKRI News, SUMUT, Tanjung Balai, – Sebanyak 50 orang jamaah hadir mengikuti berbuka puasa ramadhan bersama Ustadz Marwan Marpaung sekaligus mendengarkan kajian islamiah tentang kebangsaan dan bernegara dalam aturan ajaran islam yang baik dan benar.

Kegiatan kajian tausiah kali ini terlaksana pada, Sabtu (8/4) sekira pukul 20.00 WIB sampai selesai bertempat di Masjid AT Taubah jalan Samping, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai.

Mengawali kajian yang disampaikan Ustadz Marwan mengawali kajian menyampaikan tentang bulan suci Ramadhan yang juga merupakan momentum untuk memperkuat Empat Pilar Kebangsaan di tengah masyarakat sebangsa dan setanah air.

Ustadz menyebutkan ada banyak nilai kebangsaan dalam bulan Ramadhan, antara lain yaitu toleransi, kejujuran, dan saling menghargai.

Selanjutnya menurut Ustadz marwan bahwa nilai kebangsaan yang terkandung dalam bulan Ramadhan tidak hanya diajarkan namun juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ustad Marwan juga mengajak kepada seluruh Jemaahnya agar tetap berpegang teguh terhadap Empat pilar kebangsaan.

“Dikarenakan Empat Pilar Kebangsaan merupakan Dasar Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Ustadz Marwan.

Lebih lanjut, dalam penerapan nilai kebangsaan di bulan Ramadhan kali ini tidak hanya diterapkan bagi Umat Islam, namun juga seluruh umat beragama lain sebab di situ ada toleransi yang juga terkandung di dalam nilai empat pilar kebangsaan.

Ustadz Marwan menuturkan ajaran Islam sangat sesuai dengan nilai empat pilar kebangsaan, sehingga jika ada pihak-pihak yang ini merusak kekhidmatan bulan Ramadhan atau membenturkan nilai Islam dengan Emmpat Pilar kebangsaan, itu sangatlah tidak berdasar.

“Umat Islam, sejak lahir ke dunia sudah mempraktikkan Empat pilar kebangsaan, dimana setiap bayi lahir harus di azan kan, yang artinya percaya dengan adanya Tuhan, Itu sesuai dengan sila pertama Pancasila,” sebutnya.

Yang pertama Ketuhanan yang maha esa, Oleh sebab itu, sangat tidak beralasan apabila ada kelompok tertentu yang membenturkan nilai-nilai Islam dengan nasionalisme maupun intoleransi, kata Ustadz Marwan.

“Jika ada yang membenturkan sesama anak bangsa, baik itu berbeda suku, ras, agama, kelompok maupun golongan, dan merusak nilai persatuan dan kesatuan bangsa maka patut dipertanyakan Keindonesiaan,” ujarnya.

Diselah terakhir tausiahnya, Ustadz Marwan mengatakan bahwa empat pilar kebangsaan juga sudah sangat baik yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa dengan menggali nilai-nilai dalam masyarakat Indonesia.

“Tidak hanya dari satu suku, agama, maupun satu daerah, tetapi mewakili setiap manusia Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” tutupnya.

Ustadz marwan akan terus berkomitmen untuk menyosialisasikan 4 pilar kebangsaan yaitu, Pancasila, UUD Negara RI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI kepada masyarakat, sebagai upaya untuk mengamalkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Red/Jhon

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER