PKRI NEWS, KALTENG. BARTIM – Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) adalah program pendidikan bagi guru yang diselenggarakan secara simultan dan serentak di seluruh Indonesia. Program PGP adalah langkah strategis pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek, untuk mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik.
Rancang bangun program PGP menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama sembilan bulan. Program tersebut didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan. Untuk itu maka 70% kegiatan dilakukan dalam bentuk on-the-job training di mana guru sebagai peserta PGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah. Sementara, 20% kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat dan 10% lainnya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama Instruktur, Fasilitator, dan Pengajar Praktik.
Agar program PGP dapat berjalan dengan efektif, diperlukan koordinasi yang terstruktur dan sistematis dari setiap elemen pendukung. Elemen-elemen tersebut antara lain Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Dinas Pendidikan Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan, Fasiitator, dan Pengajar Praktik.
Kepala PPPPTK IPA Bandung ENANG AHMADI, S.Pd., M.Pd dalam sambutannya melalui sambung video menyampaikan bahwai rangkaian kegiatan PGP ini adalah dengan menyelenggarakan Lokakarya Perdana, atau Lokakarya. Kegiatan Lokakarya ini kerjasama PPPPTK IPA dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Secara khusus, tujuan Lokakarya Perdana ini adalah mengenalkan ekosistem belajar kepada Calon Guru Penggerak (CGP) yang telah lulus seleksi dari Kabupaten Barito Timur. Mereka diharapkan dapat mengidentifikasi dukungan yang diperlukan selama proses pendidikan dan menyusun rencana belajar, serta dapat mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang akan muncul saat program berlangsung selama sembilan bulan kedepan.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur Sabai, S.Pd., MM menyambut baik pelaksanaan kegiatan Lokakarya Perdana ini dan berharap pada pelaksanaannya nanti dapat mengimbaskan kepada sebanyak mungkin guru-guru di Kabupaten Barito Timur agar ada dampak yang signifikan pada kualitas proses belajar mengajar di kelas kata Sabai menegaskan
Kegiatan Lokakarya Perdana ini diselenggarakan pada 9 Oktober 2021, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur, serta pejabat dinas terkait lainnya, dan diikuti oleh 15 guru Calon Guru Penggerak (CGP) Kabupaten Barito Timur, tiga orang Pendamping Praktik (PP), Kepala Sekolah dari guru CGP peserta program, serta para Pengawas Sekolah di setiap jenjang pendidikan. Lokakarya ini juga dihadiri secara virtual Kepala PPPPTK IPA Bandung, dengan memberikan sambutan dalam tayangan video.
(Lim/DiskominfoPS)