PKRI News, BANTEN. lebak. Problem Timbel atau zat berat unsur kimia PB, merupakan salah satu tranding topik pihak Pemerhati lingkungan. Hal ini disebarkan bahaya yang bisa saja terjadi oleh karena nya.
Ketua Umum Perkumpulan Penerus Kemerdekaan Republik Indonesia secara langsung menjadi pembicaraan tentang bahaya Timbel di salah satu wilayah Kabupaten Lebak.
Totop Troitua ST MH yang juga merupakan Pemerhati lingkungan yang pernah menjadi Tugas Tesis S2 lingkungan di Universitas Mulawarman menyatakan bahwa, Timbel atau unsur kimia PB ini sangat banyak dihasilkan oleh emisi gas buang kendaraan R2 dan R4. Mengapa ! Totop menyebutkan bahwa Pb atau timbel adalah salah satu unsur logam yang dikandung oleh bahan pembuatan mesin kendaraan. Sehingga pihak pemerintah lebih fokus kepada pemerhatinya dengan program uji emisi gas buangnya.
Dikatakan juga ditambah sebelumnya saat penulisan Tesis S2 Totop Troitua ST MH juga menyusun tentang bahaya KB3 Timbel pada tubuh karyawan SPBU berdasarkan hasil analisis kandungan darah dan air seni.
Mengapa hal ini di usulkan saat itu, sebab menurut data informasi langit biru bahwa bahan bakar Bensin juga memiliki Okta tinggi dan kandungan Timbel atau PB.
Dalam sesi tanya jawab Totop mendapatkan tiga pertanyaan yang benar benar hebat. Satu diantaranya adalah bagaimana dengan pencegahan kepada anak anak juga makanan jika masih ada yang menggunakan Pb pada kemasan nya.
Hal ini sangat menarik sekali tentunya. Namun Totop dapat memberikan pernyataan untuk pertanyaan itu dengan spesifikasi jawaban yang mendasar hingga keterangan akan adanya dan pentingnya badan BPOM. Sehingga para peserta juga terlihat puas dan senang dengan jawaban yang di berikan saat itu.
Hingga acara berlangsung yang dibuka dengan doa maka panitia pun menyimpulkan bahwa kegiatan cukup menarik ini dapat menjadi penyampaian yang baik dan menambah wawasan peserta saat itu, sehingga dikarenakan waktu yang cukup maka kegiatan pun ditutup dengan doa dan kemudian acara salam salam dengan Fhoto bersama .
Rep/T02P.