Keramah Tama Idul Fitri Hilang Dikarenakan Kurang Menyikapi Kemungkinan Insan PERS Meliput dan Ikut Kegiatan Idul Fitri 1445.

Keramah Tama Idul Fitri Hilang Dikarenakan Kurang Menyikapi Kemungkinan Insan PERS Meliput dan Ikut Kegiatan Idul Fitri 1445.

DIJ. PKRI. Hari ini, suasana di Istana Negara tampak tegang ketika sejumlah wartawan berusaha masuk untuk meliput acara Halal Bihalal yang diadakan untuk masyarakat. Namun, apa yang seharusnya menjadi momen bersatu dan berbagi kebahagiaan, berubah menjadi kontroversi saat sejumlah wartawan dilaporkan dihalang-halangi oleh seorang oknum yang mengenakan seragam paspampres namun tidak memiliki tag nama dan tidak mau menyebutkan nama (*foto oknum diatas)

Oknum dengan nada tinggi dan sikap yang terkesan merendahkan, oknum-oknum tersebut menolak akses para wartawan, meskipun mereka telah menunjukkan surat tugas dan kartu pers yang sah. “Ini adalah tindakan yang sangat disayangkan,” ujar salah seorang wartawan yang enggan disebutkan namanya. “Kami hanya ingin menjalankan tugas kami untuk memberikan liputan yang akurat kepada masyarakat.”

Ketegangan semakin meningkat ketika beberapa wartawan mencoba berdiskusi dengan petugas keamanan, namun upaya tersebut tampaknya sia-sia karena mereka terus dihalangi tanpa alasan yang jelas.

Kondisi ini pun menimbulkan kekecewaan di kalangan wartawan dan juga masyarakat yang berharap untuk mendapatkan informasi langsung dari acara tersebut. Pertanyaannya pun muncul: Apakah hal ini mencerminkan transparansi yang diharapkan dari sebuah pemerintahan yang demokratis?

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak berwenang di Istana Negara terkait insiden ini. Namun, kejadian ini meninggalkan tanda tanya besar tentang kebebasan pers dan akses informasi di negara ini. Wartawan: Morris Langelo

Totop Troitua ST

Pendiri MB PKRI CADSENA dan Owner PT MEDIA PKRI CYBER