POLSUSUWASKIANA, SUMBAR. GUGUK 50 KOTA SUMBAR – PKRI News. Dalam menjalani kehidupan sosial masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa berperilaku egosentris hanya mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok yang dapat merongrong kewibawaan dan akan dapat merusak tatanan, karena siapapun kita tetap memiliki KETERBATASAN, hal ini di sampaikan Arfi Bastian Kamil Direktur Di Pusat Pengembangan Kreativitas Masyarakat kepada PKRI News, Minggu (30/1) di kediamannya di Guguk VIII Koto Kecamatan Guguk Kabupaten Limapuluh Kota.
Arfi Bastian Kamil yang terkenal sebagai mantan Ketua OSIS di SMAN 1 Guguk ( SMA Danguang-danguang ) di era 84 tersebut, menyikapi kondisi kekinian dengan segala problematika yang dihadapi oleh bangsa ini.
Katanya, Jangan kita memaksakan ketentuan yang diberikan Allah Ta’ala dengan mencari-cari dalih bahkan sampai mengorbankan orang lain dengan kuasa yang kita miliki, kemudian membangun opini seakan-akan kita masih sanggup menjalankannya.
Sejarah sering memberikan contoh pada kita agar memperhatikan bahwa sesuatu yang direkayasa atas nama kepentingan politik, kita berani mengorbankan segalanya dengan tujuan untuk menguasai milik publik tersebut berakhir dengan memalukan.
Nafsu yg kita miliki tanpa kendali menguasai sebagai panggung untuk mencari ranah popularitas dan kadang kita merasa seakan-akan didukung oleh sekelompok oligarki kekuasaan, kita lupa malah dukungan semu dan tidak tulus yang akan menghancurkan diri kita.
Seyogianya belajarlah dari fakta masa lampau yg terbuai dengan sanjungan dan pujian pada gilirannya merusak keberlanjutan karir kita diranah pengabdian dan pandangan sinis yang diberikan publik sebagai bentuk hukuman pada kita.
Kehati-hatian melangkah merupakan modalitas yang sangat menentukan membuat peta jalan agar keterbatasan yang dimiliki tidak mencederai karir dan profesi yang sedang menjulang.
Pesan orang tua, ” melangkah sa langkah madok suruik ” .maksudnya jangan berbuat sesuatu dengan membabi buta, semua keteledoran tersebut hanya akan merongrong kewibawaan, tutur Arfi.
Red – Mardianto Anto